Fans Page Facebook http://imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Sabtu, 26 Oktober 2013

25juni

"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada mereka"

(Kej 13: 2.5-18; Mat 7:6.12-14)

"Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan
kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya
dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu." "Segala sesuatu yang
kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga
kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan
luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang
masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang
menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." (Mat
7:6.12-14), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

·   Kami percaya bahwa kita semua mendambakan siapapun senantiasa
berbuat baik kepada kita, jangan ada seorang pun menyakiti atau
mempersulit hidup kita. Sabda hari ini mengajak dan mengingatkan kita
semua agar apa yang kita dambakan dari orang lain juga kita lakukan
kepada orang lain tanpa pandang bulu. Senantiasa hidup baik dan
melakukan apa yang baik pada masa kini memang sulit, sarat dengan
aneka tantangan dan hambatan serta masalah, sebagaimana disabdakan
oleh Yesus bahwa "sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju
kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya". Meskipun sesak
dan sempit 'jalan yang menuju kepada kehidupan', marilah kita telusuri
jalan itu, dan percayalah bahwa bersama dan bersatu dengan Allah kita
mampu menelusurinya dan akhirnya sampai ke tujuan dengan selamat dan
sukses. "Tekun adalah kunci kesuksesan", maka dengan ini kami mengajak
dan mengingatkan anda sekalian untuk 'tekun' menghayati panggilan atau
melaksanakan tugas pengutusan. "Tekun adalah sikap dan perilaku yang
menunjukkan kesungguhan yang penuh daya tahan dan terus-menerus serta
tetap semangat dalam melakukan sesuatu" (Prof Dr Edi Sedyawati/edit:
Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka – Jakarta 1997,
hal 27). Kami berharap kepada siapapun yang berpengaruh dalam
kehidupan bersama dapat menjadi teladan atau inspirasi dalam hal
'tekun', sehingga dambaan atau cita-cita hidup bersama yang damai
sejahtera, selamat dan bahagia dapat menjadi nyata.

·   "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri
itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang
kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk
selama-lamanya. Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah
banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu
tanah, keturunanmu pun akan dapat dihitung juga. Bersiaplah, jalanilah
negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan
Kuberikan negeri itu."(Kej 13:14-17), demikian firman Allah kepada
Abraham, bapa umat beriman. Firman Allah kepada Abraham ini merupakan
ajakan atau panggilan untuk 'menatap/melihat ke depan', maka
selayaknya kita umat beriman juga senantiasa 'menatap/melihat ke
depan'. Memang sebagai manusia dalam rangka melihat dan menatap ke
depan kita perlu 'melihat masa lalu dan masa kini' untuk mengetahui
kemampuan yang ada pada diri kita, sehingga dalam melangkah ke depan
tidak mengecewakan. Dengan kata lain bagi kita perlu mengadakan
analisa "SWOT" atau "KEKEPAN"  (KEkuatan, KElemahan, Peluang,
ANcaman). Masa depan ada di tangan kita alias kita yang menentukan
masa depan kita. Sebagai orang beriman setelah menentukan langkah dan
kebijakan sesuai analisa KEKEPAN, hendaknya dipersembahkan kepada
Allah, entah untuk diteguhkan atau mungkin diperbaiki. Jika kebijakan
dan langkah sudah diteguhkan atau diperbaiki dalam dan melalui doa,
hendaknya kemudian dilaksanakan dengan penuh gairah dan kerja keras
serta ceria. Kami berharap kepada kita semua untuk tidak takut menatap
dan melangkah ke depan. Ada kemungkinan sebagai pekerja atau anggota
kita harus melangkah ke depan sesuai dengan perintah atasan atau
pemimpin kita, jika demikian adanya, hendaknya juga tetap dikerjakan
atau dilaksanakan. Percayalah bahwa jika kita diutus, juga akan
dibekali segala sesuatu yang kita butuhkan dalam melaksanakan tugas
pengutusan.

"TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh
diam di gunung-Mu yang kudus?Yaitu dia yang berlaku tidak bercela,
yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan
segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang
tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela
kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi
memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah,
walaupun rugi;yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan
tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang
berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya"

 (Mzm 15)

Ign 25 Juni 2013

0 komentar: